0
Acapkali para pengendara motor mengabaikan unsur safety riding. Termasuk saat mereka berkendara berboncengan. Padahal ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berkendara berboncengan.

Hal paling utama yang harus dijaga saat berkendara, baik sendirian maupun berboncengan adalah buat diri senyaman mungkin. Itu artinya pengemudi harus terhindar dari beberapa hal yang bisa memecah konsentrasinya.

Bagi yang dibonceng, sebaiknya berpegangan dengan badan sang pengemudi. Hal itu dikarenakan, agar yang dibonceng terhindar dari hentakan-hentakan yang terjadi saat tuas gas ditarik maupun kala pengereman.

Pegangan dapat dilakukan dengan melingkarkan tangan di perut pengemudi. Dengan berpegangan, maka yang dibonceng akan terhindar dari gaya sentrifugal maupun momen inersia saat terjadi pengereman, tarikan, belokan maupun melayang akibat motor dipacu kencang dan melintasi lubang. Jangan lupa pula untuk merapatkan kedua paha pada bodi pengemudi, agar memudahkan saat motor digunakan akselerasi.

Setidaknya bila yang dibonceng sudah melakukan kedua hal di atas, maka pengemudi akan dapat dengan mudah mengendalikan motor. Dengan begitu, proses berkendara tetap nyaman saat motor dipacu kencang, sedang maupun santai. Itu lantaran membuat beban tetap berada di bawah motor di antara pengendara.

Padahal saat ini banyak orang, terutama kaum muda yang berpacaran saat berkendara berboncengan, dengan kaki si cewek (yang dibonceng) di footstep depan. Itu sangat berbahaya, sebab dengan begitu, kaki pengemudi kurang bebas saat akan menginjak rem maupun memindah gigi perseneling.

Selain kaki memijak footstep depan, hal lain yang perlu dihindari adalah menyandarkan kepala di salah satu sisi pundak sang pengemudi. Bisa jadi ini merupakan sebuah langkah bahaya, sebab akan membatasi gerak kepala dan penglihatan dari pengemudi saat memantau arus lalu lintas. Akibatnya, kepala pengemudi akan terhalang saat hendak menoleh ke kiri maupun kanan.

Sepeda motor sejatinya hanya diciptakan untuk dua orang. Jadi jangan sampai mengendarai motor dari jumlah yang telah ditentukan, sebab hal tersebut sudah tidak lagi aman bagi pengendara. Apalagi berboncengan lebih dari dua orang dewasa, dengan kondisi motor dipacu kencang.

Kalau dengan anak kecil di bawah 12 tahun okelah. Syaratnya, Si anak harus ditaruh di tengah diantara pengemudi dan yang dibonceng dengan posisi duduk. Anak jangan diberdirikan, sebab berisiko terpental saat terjadi pengereman secara tiba-tiba. Sang anak juga jangan ditaruh di depan pengemudi, sebab paru-paru anak kecil belum sekuat orang dewasa, sangat rentan terkena terpaan angin.

Post a Comment

 
Top
close